DEMONTRASI KONTEKSTUAL MODUL 3.3 PENGELOLAAN PROGRAM YANG BERDAMPAK POSITIF PADA MURID
NAMA PROGRAM : “SOLUSI JEJAK KARBONKU”
A. LATAR BELAKANG
Dalam
pelaksanaan kurikulum merdeka selain pembelajaran intrakurikuler terdapat
pembelajaran kokurikuler berupa pelaksanaan P5. Dalam pelaksanaan P5 dalam satu
tahun harus melaksanakan 3 tema dengan topik sesuai dengan isu yang ada di
sekitar sekolah. Dalam menentukan tema melalui ide dan gagasan murid dengan
menyebarkan angket melalui google form. Setiap murid diberi kebebasan dalam
memilih tema dan menuangkan segala ide dalam pelaksanaan kegiatan. Sekolah
membentuk TIM Panitia proyek dengan melibatkan semua wakasek dan guru
sehingga tugas masing-masih sesuai
pembagiannya dapat dilakukan dengan baik. Setelah siswa mengisi angket lewat
Google Form panitia merangkum semua jajak pendapat dari siswa dan mendiskusikan
bersama tim proyek dan kepala sekolah. Hasil dari rapat tersebut diputuskan
tema proyek Gaya Hidup Berkelanjutan dengan SOLUSI JEJAK KARBONKU yang
akan dilaksanakan terlebih dahulu sedangkan kedua tema yang lain menyusul.
Pemilihan tema tersebut sesuai isu yang
terjadi di sekolah karena lokasi sekolah berada di dekat jalan raya sehingga
menyebabkan polusi dan menyumbangkan jejak karbon.
B.
TUJUAN
Dalam kegiatan ini diharapkan tercipta lingkungan yang memberikan siswa berpikir positif dan merasakan emosi dan perasaan melalui kesadaran diri dalam peduli lingkungan dengan menjaga kebersihan lingkungan agar mengurangi jejak karbon di lingkungan sekolah.
C. PRAKARSA PERUBAHAN
Membangun interaksi social murid dengan semua warga sekolah secara positif, arif dan bijaksana
D. BAGAIMANA MENGGALANG DUKUNGAN DAN KOLABORASI SEMUA
KOMUNITAS SEKOLAH
a. Aspek SUARA : dengan menggali kompetensi siswa melalui ide dan
gagasan dengan mengisi angket di google form sehingga siswa mempunyai
kontribusi dalam menyumbangkan ide Tema proyek yang akan dilakukan.
b. Aspek PILIHAN : siswa melalui angket diberi kesempatan dalam
memilih tema sesuai isu yang ada di sekitar sekolah sesuai ranah
social,lingkungan dan pembelajaran.
c. Aspek KEPEMILIKAN : siswa diberi tanggungjawab dalam menciptakan lingkungan bersih di kelas, antar kelas, lingkungan sekitar sekolah, lingkungan luar sekolah dengan melakukan kampanye dan bakti social serta menjadikan kebiasaan hidup bersih menjadi gaya hidup berkelanjutan
E. SIAPA SAJA YANG
TERLIBAT
Dalam Menyusun program melibatkan siswa, guru, Kepala Sekolah, orangtua, komite dengan menyebarkan angket sehingga mempertimbangkan suara,pilihan dan kepemilikan murid.Dengan mempertimbangkan suara seluruh warga maka sekolah ingin menyumbangkan ide dan gagasan dalam mengatasi jejak karbon melalui kegiatan tersebut. Melalui kegiatan program USIR JEJAK KARBONKU bertujuan untuk menumbuhkan karakter siswa berakhlak kepada lingkungan dengan melakukan aksi nyata mengurangi jejak karbon dengan menanam pohon dan melakukan kegiatan 3R (reduce, reuse,recycle). Dalam kegiatan ini diharapkan tercipta lingkungan yang memberikan siswa berpikir positif dan merasakan emosi dan perasaan melalui kesadaran diri dalam peduli lingkungan dengan menjaga kebersihan lingkungan agar mengurangi jejak karbon di lingkungan sekolah.
F. BAGAIMANA MENGGALANG DUKUNGAN DAN KOLABORASI SEMUAKOMUNITAS
SEKOLAH
Dalam pelaksanaan program siswa berdiskusi menuangkan ide tentang sumber emisi di sekolah dan cara mencari solusi dalam mengurangi dan mengatasi jejak karbon di sekitar sekolah. Siswa diharapkan mempunyai kontribusi berupa aksi nyata yang dilakukan melalui kegiatan berkolaborasi dan bekerjasama Bersama semua warga sekolah melakukan kebersihan lingkungan, memanfaatkan sampah menjadi barang berguna dan penanaman pohon untuk menghasilkan oksigen agar jejak karbon bisa dikurangi. Selain itu siswa diharapkan mampu berkontribusi terhadap semua komunitas baik keluarga, antar kelas , sekitar sekolah, komunitas yang lebih luas dengan Membuat poster dan melakukan kampanye tentang jejak karbon dan solusinya. Dalam kegiatan tersebut diharapkan tercipta lingkungan yang mampu melatih siswa dalam interaksi social melalui sosialisasi dengan poster, kampanye dan bakti social dalam kebersihan lingkungan. Selain itu melalui kegiatan proyek tercipta lingkungan yang melatih siswa trampil dalam mencapai tujuan baik akademik maupun non akademik melalui kegiatan berdiskusi.
G.
DIMENSI PROFIL PELAJAR PANCASILA YANG DIKEMBANGKAN
a. Berakhlak
kepada alam : melalu program ini siswa diharapkan mampu memiliki kesadaran diri
untuk peduli memelihara dan melestarikan lingkungan.
b. Mandiri
: melalui kegiatan melatih siswa bertanggungjawab terhadap kelas masing-masing
dan membuka wawasan dalam menentukan dan menindaklanjuti tujuan, harapan atau
mimpi yang bermanfaat baik untuk individu, kelompok maupun golongan melalui
kegiatan memasang poster dan sosialisasi lingkungan dengan kampanye Menempatkan
murid terlibat aktif dalam kegiatan dengan penanaman pohon , toga, memanfaatkan
toga dan keanekaragaman hayati menjadi produk olahan makan sehat
c. Gotong royong : mengembangkan ketrampilan berinteraksi social melalui kegiatan aksi nyata bekerjasama dengan semua warga sekolah dan berkolaborasi dengan teman sejawat dalam kebersihan lingkungan
H. Karakteristik Lingkungan Yang Dikembangkan
1) Memberi
kesempatan murid menggunakan pola piker posistif dan merasakan emosi positif
melalui kesadaran dalam peduli lingkungan dengan 3R, penanaman pohon , kampanye
hidup bersih, baksi social kebersihan lingkungan di sekitar sekolah
3) Mengembangkan
ketrampilan dlam proses mencapai tujuan akademik maupun non akademik, dengan
melakukan kebiasaan positif cinta lingkungan yang dilakukan secara terus
menerus sehingga menjadi gaya hidup berkelanjutan
4) Melatih
siswa menerima dan memahami kekuatan diri dalam melalui aksi kampanye dan bakti
social
6) Menempatkan murid terlibat aktif
dalam kegiatan dengan penanaman pohon , toga, memanfaatkan toga dan
keanekaragaman hayati menjadi produk olahan makan sehat
7) Menumbuhkan daya lenting dan sikap Tangguh dengan membangun kesadaran diri dalam peduli lingkungan menjadi gaya hidup yang dilakukan terus menerus.
TAHAPAN BAGJA
Psychological Science
1(2):164-180. doi 10.1111/j.1745-6916.2006.00011 Cooperrider. D, D.
Whitney,
& J. Stavros. (2008).
Appreciative
Inquiry Handbook for Leaders of Change. Berrett-Koehler Publishers. Noble, T.
& H. McGrath. (2016).
The PROSPER
school pathways for student wellbeing: Policy and practices. SpringerBriefs in
well-being and quality of life research.
Springer, Australia. OECD (2019).
The Future of
Education and Skills. OECD Learning Compass 2030. A series of concept notes.
Rainer, J. & M. Matthews. (2002).
Ownership of
Learning in Teacher Education. Action in Teacher Education 24. doi:
10.1080/01626620.2002.10463264.
Senge, P. M.,
Cambron-McCabe, N. H., Lucas, T., Smith, B., Dutton, J., & Kleiner, A.
(2012).
Schools that learn: A fifth
discipline fieldbook for educators, parents, and everyone who cares about
education. New York: Crown Business. Thibodeaux, T., D. Harapnuik, and C.
Cummings. (2019).
Student
Perceptions of the Influence of Choice, Ownership, and Voice in Learning and
the Learning Environment. International Journal of Teaching and Learning in
Higher Education 31(1), p. 50-62.
http://www.isetl.org/ijtlhe/
Voltz, D. L., & Damiano-Lantz, M. (1993). Developing Ownership in Learning.
TEACHING Exceptional Children, 25(4), 18–22. https://doi.org/10.1177/004005999302500405
Sumber pustaka
online
https://www.education.vic.gov.au/school/teachers/teachingresources/discipline/hum
anities/civics/Pages/studentvoice.aspx diunduh pada tanggal 24 Desember 2021
https://marzanoacademies.org/interventions-and-initiatives/student-agency/
diunduh pada tanggal 24 Desember 202
Komentar
Posting Komentar