JURNAL REFLEKSI MODUL 2.1 PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI

 JURNAL REFLEKSI MODUL 2.1 PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI



PENULIS : NUR KHOTIMAH,SPd, MPd
CGP ANGKATAN 5 KABUPATEN LAMONGAN
FASILITATOR : PARJIYO,SPD,MPD
PENGAJAR PRAKTIK: NAILATUL MUFIDAH, SPD

Alhamdulillah  modul 2.1  tentang pembelajaran diferensiasi telah diselesaikan dengan lancar  dalam melaksanakan pembelajaran pada modul ini banyak cerita yang menarik dan menyenangkan yang akan dituangkan dalam jurnal refleksi yang akan saya tulis dalam sebuah artikel dan menyajikan semua aktivitas  yang  saya lakukan mulai dari menyelesaikan tugas, berkolaborasi dengan rekan sejawat, pengajar praktik dan fasilitator.

Pembaca yang budiman, menuliskan jurnal refleksi dwi mingguan merupakan salah satu kewajiban rutin yang harus dilaksanakan oleh seorang calon guru penggerak. Dengan melakukan refleksi ini diharapkan seorang calon guru penggerak senantiasa belajar serta belajar menilai diri agar dapat meningkatkan kemampuan dirinya di masa depan. Jurnal refleksi dipandang sebagai salah satu elemen kunci dalam pengembangan keprofesian karena dapat mendorong guru untuk mengaitkan teori dan praktik serta menumbuhkan ketrampilan dalam mengevaluasi sebuah topik secara kritis.

Perjalanan mempelajari modul 2.1 merupakan kelanjutan dari modul sebelumnya yaitu modul 1. Kegiatan diawali dengan pre-test pada tanggal 1 September 2022 yang berjalan lancar. Pembelajaran menggunakan alur MERDEKA (Mulai dari diri sendiri, Eksplorasi konsep, Ruang kolaborasi, Demonstrasi kontekstual, Elaborasi pemahaman, Koneksi antar materi, dan Aksi nyata). Pada refleksi kali ini saya menggunakan model 4 P (Peristiwa, Perasaan, Pembelajaran, dan Penerapan) yang dikembangkan oleh Dr. Roger Greenaway.

A. Peristiwa

Dalam menyajikan jurnal refleksi alur belajar yang dijalani sama dengan pada modul sebelumnya, terdiri  dari: 

1. Mulai dari diri

Pada awal pembelajaran daring yang dilakukan adalah eksplorasi konsep mulai dari diri pada tanggal 1 September 2022. Pada tahap ini saya dapat berbagi pengalaman pribadi tentang bagaimana tindakan saya di masa lalu membantu saya untuk belajar dengan lebih baik sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.

 2. Eksplorasi konsep

Pada tahap ini kegiatan dilakukan tanggal 2 September 2022 dimana dengan belajar mandiri dan memberi tanggapan tentang materi dengan mengisi di note yang telah disediakan di LMS sehingga  dapat menjelaskan apa konsekuensi dari keragaman murid-murid yang ada di kelas masing-masing. Menunjukkan pemahaman tentang yang dimaksud dengan pembelajaran berdiferensiasi. Menjelaskan bagaimana cara mengetahui kebutuhan belajar dengan memperhatikan kesiapan belajar, bakat minat dan gaya belajar murid.  Selain belajar mandiri pada eksplorasi konsep ada kegiatan diskusi Bersama rekan CGP saling memberi umpan balik terhadap pemahaman materi masing-masing CGP. 

3. Ruang kolaborasi

Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 5 September 2022 dimana masing-masing CGP Bersama pengajar praktik Ibu Nailatul Mufidah dan Ibu Puji Rahayu dan fasilitator  Bpk Parjiyo berdiskusi tentang CGP akan melakukan kerja kelompok untuk membaca, mendiskusikan dan kemudian menganalisis beberapa skenario implementasi pembelajaran berdiferensiasi dan melakukan refleksi kolaboratif dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan pemandu yang tersedia.kasus yang terdapat dalam LMS dengan berdiskusi masing-masing kelompok, dimana terdiri dari 3 kelompok menganalisis tentang kasus yang diberikan pada LMS dan pada tanggal 6 September 2022 masing-masing kelompok menyajikan hasil diskusi dengan presentasi.


4. Demonstrasi kontekstual

Pada tahap ini dilakukan tanggal 7 September 2022 dimana saya melakukan praktik pembelajaran dengan Membuat RPP dan menerapkan pembelajaran di kelas. Adapun RPP ada di link google drive sebagai berikut :

https://drive.google.com/drive/folders/1Qn6BBU2xCYMz2trW2omc0MdJgwqIWSeT?usp=share_link   

5. Elaborasi pemahaman

Tahap ini dilakukan pada tanggal 8  September 2022 berdiskusi dengan instruktur  Bapak Mualif dimana CGP mendemontrasikan pemahamannya secara lebih mendalam mengenai konsep-konsep inti dalam modul pembelajaran berdiferensiasi.



6.     Koneksi antar materi

Pada tahap ini dilakukan tanggal 9 September 2022 dimana CGP Membuat keterkaitan konsep pembelajaran berdiferensiasi dengan materi sebelumnya yaitu modul 1.1, 1.2, dan 1.3 dan 1.4 sehingga dapat mulai menyusun Langkah dan strategi yang lebih efektif, konkret, dan realistis untuk mewujudkan pembelajaran berdiferensiasi  di sekolah . Link tugas koneksi antar materi dibuat dalam artikel blok dengan link sebagai berikut: https://nurkhotimah-smpn1babat.blogspot.com/2022/09/koneksi-antar-materi-modul2.html  

7. Aksi Nyata

CGP akan mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi dengan memperhatikan kebutuhan murid mulai kesiapan belajar, bakat minat dan gaya belajarnya di sekolah masing-masing agar dapat menciptakan kreatifitas siswa dan karakter profil pelajar Pancasila. Diharapkan kegiatan ini akan membantu murid belajar dengan aman dan nyaman sehingga dapat meraih keselamatan dan kebahagiaan, sebagaimana disampaikan oleh Ki Hadjar Dewantara mengenai tujuan utama Pendidikan. Link video aksi nyata sebagai berikut : https://youtu.be/Aa79rk6Eg70

 B. Perasaan

Perasaan yang saya rasakan pada proses belajar di modul 2.1 ini yaitu memenuhi kebutuhan belajar murid melalui pembelajaran berdiferensiasi adalah bersemangat. Karena mendapatkan pengetahuan baru yaitu bagaimana sebagai seorang guru mampu memberikan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan setiap murid. Selain itu saya merasa sangat senang karena ini menjadi teguran bagi saya yang selama ini melaksanakan pembelajaran di kelas lebih banyak berfokus pada ketercapaian materi kurikulum, sehingga yang saya kejar adalah ketuntasan materi. Saya menjadi mengabaikan bahwa ada banyak keragaman kebutuhan belajar murid dalam satu kelas. Hal ini menyadarkan saya, belajar adalah menuntun murid mencapai tujuan, dan tentunya guru tidak bisa memaksa masing-masing murid untuk melewati jalan yang sama dalam mencapai tujuannya, namun guru dituntut bisa memfasilitasi murid dengan berbagai jalan alternatif yang sesuai dengan kebutuhan murid.

 C. Pembelajaran

 Berikut saya tuliskan beberapa pengetahuan yang saya dapat. Pembelajaran berdiferensiasi adalah pembelajaran yang dibuat oleh guru yang berorientasi kepada kebutuhan individu setiap murid dan bagaimana guru merespon kebutuhan belajar tersebut. Yang perlu di lakukan sebagai pertimbangan dalam pembelajaran adaah kesiapan belajar siswa, minat siswa, dan Profil siswa. 3 strategi pembelajaran diferensiasi Diferensiasi konten, Diferensiasi Proses dan Diferensiasi Produk. Dengan segala pendekatan-pendekatan yang bisa dilakukan. Yaitu dengan Kesiapan Belajar, Minat Belajar, dan Profil Belajar. Lingkungan Belajar yang mendukung pembelajaran berdiferensiasi. Lingkungan yang positif, nyaman, aman dan tumbuh semaksimal mungkin sesuai kemampuannya untuk mencapai kesuksesan bersama. Strategi-strategi penilaian formatif dalam pembelajaran deferensiasi didesain agar guru bisa melaksanakan pembelajaran yang mampu mengakomodir berbagai macam kebutuhan belajar murid. Guru harus memiliki kepekaan dalam merespon semua kebutuhan belajar murid, hal ini dapat dilakukan dengan memperhatikan : bagaimana kesiapan belajar murid; bagaimana minat murid terhadap materi pembelajaran kita; dan seperti apa profil belajar murid. Kemudian dalam kegiatan pembelajaran, guru perlu juga memperhatikan strategi : diferensiasi konten; diferensiasi proses; dan diferensiasi produk. Dan dalam proses penilaian, guru menggunakan penilaian berjenjang. Harapannya, semua murid bisa memperoleh kesempatan yang sama dalam mengikuti pembelajaran, sehingga lingkungan yang aman dan nyaman pun akan didapatkan murid.

D. Penerapan

Gagasan baru yang diperoleh adalah menerapkan pembelajaran berdiferensiasi dikelas dengan mengacu pada 3 strategi pembelajaran yaitu konten, proses dan produk sesuai dengan kebutuhan belajar murid yang berdasarkan pada kesiapan belajar , minat murid dan profil belajar murid. Walaupun menurut saya, yang agak sulit di implementasikan adalah pada bagian penilaian yang dasarnya adalah Indikator pencapaian kompetensi dan guru harus benar-benar melihat pribadi-pribadi murid tetapi saya terus mencoba. Oleh karena itu, tetap bersemangat untuk mencoba menerapkan pembelajaran berdiferensiasi ini yang bertujuan untuk memuliakan para murid. Agar pembelajaran berdiferensiasi dapat diselenggarakan secara efektif, maka perlu pemetaan kebutuhan belajar murid berdasarkan kesiapan, minat dan profil belajar murid, agar guru dapat menentukan perbedaan konten, proses, serta produk dalam kegiatan pembelajaran. Data pemetaan bisa diperoleh dari data murid pada tahun/semester sebelumnya, melalui angket, melalui pengamatan, atau wawancara dengan sesama rekan guru dan wali murid. Bagi saya ini merupakan pengetahuan baru, sehingga dalam prakteknya butuh proses dan terus belajar.

 

Demikian jurnal refleksi dwi mingguan  tentang modul 2.1 Pembelajaran Diferensiasi, semoga kita sebagai guru dapat menerapkan Pembelajaran Diferensiasi di sekolah.

 Semoga bermanfaat.

 Wassalamualaikum wr.wb.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

JURNAL REFLEKSI MODUL 2.3 TENTANG COACHING

JURNAL REFLEKSI MODUL 1.1 FILOSOFI KHD