JURNAL REFLEKSI MODUL 2.1 PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI
JURNAL REFLEKSI MODUL 2.1 PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI
Alhamdulillah
modul 2.1 tentang pembelajaran diferensiasi telah
diselesaikan dengan lancar dalam
melaksanakan pembelajaran pada modul ini banyak cerita yang menarik dan
menyenangkan yang akan dituangkan dalam jurnal refleksi yang akan saya tulis
dalam sebuah artikel dan menyajikan semua aktivitas yang
saya lakukan mulai dari menyelesaikan tugas, berkolaborasi dengan rekan
sejawat, pengajar praktik dan fasilitator.
Pembaca
yang budiman, menuliskan jurnal refleksi dwi mingguan merupakan salah satu
kewajiban rutin yang harus dilaksanakan oleh seorang calon guru
penggerak. Dengan melakukan refleksi ini diharapkan seorang calon guru
penggerak senantiasa belajar serta belajar menilai diri agar dapat meningkatkan
kemampuan dirinya di masa depan. Jurnal refleksi dipandang sebagai salah satu
elemen kunci dalam pengembangan keprofesian karena dapat mendorong guru untuk
mengaitkan teori dan praktik serta menumbuhkan ketrampilan dalam mengevaluasi
sebuah topik secara kritis.
Perjalanan
mempelajari modul 2.1 merupakan kelanjutan dari modul sebelumnya yaitu modul 1.
Kegiatan diawali dengan pre-test pada tanggal 1 September 2022 yang berjalan
lancar. Pembelajaran menggunakan alur MERDEKA (Mulai dari diri sendiri,
Eksplorasi konsep, Ruang kolaborasi, Demonstrasi kontekstual, Elaborasi
pemahaman, Koneksi antar materi, dan Aksi nyata). Pada refleksi kali ini
saya menggunakan model 4 P (Peristiwa, Perasaan, Pembelajaran, dan Penerapan)
yang dikembangkan oleh Dr. Roger Greenaway.
A. Peristiwa
Dalam menyajikan jurnal refleksi alur belajar yang dijalani sama dengan pada modul sebelumnya, terdiri dari:
1. Mulai dari diri
Pada awal pembelajaran daring yang dilakukan adalah eksplorasi konsep mulai dari diri pada tanggal 1 September 2022. Pada tahap ini saya dapat berbagi pengalaman pribadi tentang bagaimana tindakan saya di masa lalu membantu saya untuk belajar dengan lebih baik sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.
2. Eksplorasi konsep
Pada tahap ini kegiatan dilakukan tanggal 2 September 2022 dimana dengan belajar mandiri dan memberi tanggapan tentang materi dengan mengisi di note yang telah disediakan di LMS sehingga dapat menjelaskan apa konsekuensi dari keragaman murid-murid yang ada di kelas masing-masing. Menunjukkan pemahaman tentang yang dimaksud dengan pembelajaran berdiferensiasi. Menjelaskan bagaimana cara mengetahui kebutuhan belajar dengan memperhatikan kesiapan belajar, bakat minat dan gaya belajar murid. Selain belajar mandiri pada eksplorasi konsep ada kegiatan diskusi Bersama rekan CGP saling memberi umpan balik terhadap pemahaman materi masing-masing CGP.
3. Ruang kolaborasi
Kegiatan
ini dilakukan pada tanggal 5 September 2022 dimana masing-masing CGP Bersama
pengajar praktik Ibu Nailatul Mufidah dan Ibu Puji Rahayu dan fasilitator Bpk Parjiyo berdiskusi tentang CGP akan melakukan kerja kelompok
untuk membaca, mendiskusikan dan kemudian menganalisis beberapa skenario
implementasi pembelajaran berdiferensiasi dan melakukan refleksi kolaboratif
dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan pemandu yang tersedia.kasus
yang terdapat dalam LMS dengan berdiskusi masing-masing kelompok, dimana
terdiri dari 3 kelompok menganalisis tentang kasus yang diberikan pada LMS dan
pada tanggal 6 September 2022 masing-masing kelompok menyajikan hasil diskusi
dengan presentasi.
Pada
tahap ini dilakukan tanggal 7 September 2022 dimana saya melakukan praktik pembelajaran
dengan Membuat RPP dan menerapkan pembelajaran di kelas. Adapun RPP ada di link
google drive sebagai berikut :
https://drive.google.com/drive/folders/1Qn6BBU2xCYMz2trW2omc0MdJgwqIWSeT?usp=share_link
5. Elaborasi pemahaman
Tahap
ini dilakukan pada tanggal 8 September 2022
berdiskusi dengan instruktur Bapak
Mualif dimana CGP mendemontrasikan pemahamannya secara lebih mendalam mengenai
konsep-konsep inti dalam modul pembelajaran berdiferensiasi.
6. Koneksi antar materi
Pada tahap ini dilakukan tanggal 9 September 2022 dimana CGP Membuat keterkaitan konsep pembelajaran berdiferensiasi dengan materi sebelumnya yaitu modul 1.1, 1.2, dan 1.3 dan 1.4 sehingga dapat mulai menyusun Langkah dan strategi yang lebih efektif, konkret, dan realistis untuk mewujudkan pembelajaran berdiferensiasi di sekolah . Link tugas koneksi antar materi dibuat dalam artikel blok dengan link sebagai berikut: https://nurkhotimah-smpn1babat.blogspot.com/2022/09/koneksi-antar-materi-modul2.html
7. Aksi Nyata
CGP
akan mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi dengan memperhatikan
kebutuhan murid mulai kesiapan belajar, bakat minat dan gaya belajarnya di
sekolah masing-masing agar dapat menciptakan kreatifitas siswa dan karakter
profil pelajar Pancasila. Diharapkan kegiatan ini akan membantu murid belajar
dengan aman dan nyaman sehingga dapat meraih keselamatan dan kebahagiaan,
sebagaimana disampaikan oleh Ki Hadjar Dewantara mengenai tujuan utama
Pendidikan. Link video aksi nyata sebagai berikut : https://youtu.be/Aa79rk6Eg70
Perasaan
yang saya rasakan pada proses belajar di modul 2.1 ini yaitu memenuhi kebutuhan
belajar murid melalui pembelajaran berdiferensiasi adalah bersemangat. Karena
mendapatkan pengetahuan baru yaitu bagaimana sebagai seorang guru mampu
memberikan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan setiap murid. Selain itu saya
merasa sangat senang karena ini menjadi teguran bagi saya yang selama ini
melaksanakan pembelajaran di kelas lebih banyak berfokus pada ketercapaian
materi kurikulum, sehingga yang saya kejar adalah ketuntasan materi. Saya
menjadi mengabaikan bahwa ada banyak keragaman kebutuhan belajar murid dalam
satu kelas. Hal ini menyadarkan saya, belajar adalah menuntun murid mencapai
tujuan, dan tentunya guru tidak bisa memaksa masing-masing murid untuk melewati
jalan yang sama dalam mencapai tujuannya, namun guru dituntut bisa memfasilitasi
murid dengan berbagai jalan alternatif yang sesuai dengan kebutuhan murid.
D. Penerapan
Gagasan
baru yang diperoleh adalah menerapkan pembelajaran berdiferensiasi dikelas
dengan mengacu pada 3 strategi pembelajaran yaitu konten, proses dan produk
sesuai dengan kebutuhan belajar murid yang berdasarkan pada kesiapan belajar ,
minat murid dan profil belajar murid. Walaupun menurut saya, yang agak sulit di
implementasikan adalah pada bagian penilaian yang dasarnya adalah Indikator
pencapaian kompetensi dan guru harus benar-benar melihat pribadi-pribadi murid
tetapi saya terus mencoba. Oleh karena itu, tetap bersemangat untuk mencoba
menerapkan pembelajaran berdiferensiasi ini yang bertujuan untuk memuliakan
para murid. Agar pembelajaran berdiferensiasi dapat diselenggarakan secara
efektif, maka perlu pemetaan kebutuhan belajar murid berdasarkan kesiapan,
minat dan profil belajar murid, agar guru dapat menentukan perbedaan konten,
proses, serta produk dalam kegiatan pembelajaran. Data pemetaan bisa diperoleh
dari data murid pada tahun/semester sebelumnya, melalui angket, melalui
pengamatan, atau wawancara dengan sesama rekan guru dan wali murid. Bagi saya
ini merupakan pengetahuan baru, sehingga dalam prakteknya butuh proses dan
terus belajar.
Demikian
jurnal refleksi dwi mingguan tentang modul 2.1 Pembelajaran Diferensiasi,
semoga kita sebagai guru dapat menerapkan Pembelajaran Diferensiasi di sekolah.
Komentar
Posting Komentar