KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.2 PEMIMPIN DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA
Penulis
: Nur Khotimah,SPd,MPd
(CGP
Angkatan 5 Kabupaten Lamongan)
Fasilitator
: Parjiyo,SPd,MPd
Pengajar
Praktik : Nailatul Mufidah,SPd
Koneksi Antar Materi – Pemimpin dalam Pengelolaan
Sumber Daya
1. Membuat Kesimpulan
a. Apa yang dimaksud dengan ‘Pemimpin
Pembelajaran dalam Pengelolaan Sumber Daya’?
Guru penggerak adalah pemimpin
pembelajaran yang mendorong tumbuh kembang murid secara holistic, aktif dan
proaktif dalam mengembangkan pendidik lainnya untuk mengimplementasikan
pembelajaran yang berpusat pada murid, serta menjadi teladan dan agen
transformasi ekosistem Pendidikan untuk mewujudkan profil pelajar Pancasila.Seorang
pemimpin pembelajaran
Sebagai pemimpin
pembelajaran, seorang pendidik akan senantiasa dihadapkan pada tantangan.
Tantangan itu dapat berasal dari diri sendiri, orang lain, ataupun berkenaan
dengan sarana dan prasarana yang ada. Dalam menghadapi tantangan tersebut,
terdapat 2 pendekatan yang dapat digunakan, yaitu Pendekatan Berbasis
Kekurangan/ Masalah ( Deficit-Based Thinking) dan Pendekatan Berbasis Kekuatan/
Aset (Aset-Based Thinking). Secara garis besar, Pendekatan Berbasis kekurangan
terfokus pada cara pandang yang negatif, sehingga segala sesuatunya dilihat
dari sisi dimana yang kurang, point mana yang mengganggu. Hal ini
mengakibatkan, individu yang mengimplementasikan pendekatan berbasis masalah
dalam menyelesaikan tiap tantangan akan terbiasa menempatkan kekurangan sebagai
fokus utama, dan buta terhadap potensi/aset yang dimiliki.
Sedangkan pendekatan berbasis aset berfokus pada cara
pandang yang positif, sehingga segala sesuatunya dilihat berdasarkan
potensi/kekuatan yang dimiliki. Pendekatan ini mengajak tiap individu untuk
menyelesaikan tantangan dengan memusatkan perhatian pada aset/potensi yang
dimiliki dan menginspirasi.
b. Bagaimana saya bisa
mengimplementasikan Pemimpin Pembelajaran dalam Pengelolaan Sumber Daya di
dalam kelas, sekolah, dan masyarakat sekitar sekolah ?
Komunitas atau
dalam hal ini dapat saya sebut sebagai sekolah dapat diumpamakan sebagai
ekosistem. Pengertian ekosistem sendiri merupakan tata interaksi antara makhluk
hidup dan unsur yang tidak hidup dalam sebuah lingkungan. Didalam lingkungan
sekolah terdapat interaksi antara unsur biotik dan unsur abiotik. Kedua unsur
ini memiliki peran dan fungsinya masing-masing. Karena memiliki peran dan
fungsi yang sama-sama dibutuhkan dalam mewujudkan program sekolah, maka kedua unsur
ini (biotik dan abiotik) memiliki hubungan yang saling mempengaruhi satu sama
lain. Adapun unsur biotik terdiri dari murid, kepala sekolah, guru, tenaga
kependidikan, pengawas sekolah, orang tua dan masyarakat sekitar. Unsur abiotik
sendiri terdiri dari unsur keuangan, dan unsur sarpras.
Sebagai pemimpin pembelajaran dalam
Pengelolaan Sumber Daya yang harus dilakukan dengan ekosistem sekolah adalah
dengan mengembangkan asset-aset tersebut berdasarkan kekuatan dan kelebihannya.
Sebagai pemimpin pembelajaran hal yang saya terapkan di kelas, sekolah dan masyarakat adalah :
1) Selaku guru hal yang saya terapkan dalam kelas yaitu memberdayakan segala sumberdaya kelas, yaitu murid, sarana prasarana,bakat dan minat murid, paguyuban murid saling mendukung dalam pemberdayakan kelas. Seorang guru harus mampu menciptakan suasana belajar yang diinginkan muridnya dengan menjaga kebersihan kelas, adanya rak buku, sumber belajar yang bervariasi di kelas, hiasan dinding yang menambah keindahan kelas bisa menumbuhkan semangat belajar.
2) Sebagai ekosistem sekolah saya juga berkewajiban dalam mendukung semua program sekolah dan terlibat aktif dalam kegiatan sekolah.
3) Sebagai anggota masyarakat penerapan yang saya lakukan dengan aktif terlibat di berbagai kegiatan kemasyarakat PKK, RT, RW sangat mendukung kegiatan yang ada di masyarakat. Memberdayakan semua asset berupa lahan dengan menanam TOGA yang bisa dijadikan jamu dan obat. Memberdayakan ibu PKK dalam jiwa wirausaha Membuat tas rajut
2. Menjelaskan dan
memberikan contoh
Jelaskan dan berikan contoh bagaimana
hubungannya pengelolaan sumber daya yang tepat akan membantu proses
pembelajaran murid menjadi lebih berkualitas ?
Pengelolaan sumber daya yang tepat dan
maksimal akan membantu proses pembelajaran yang optimal dan berkualitas dengan
memanfaatkan 7 sumber daya yang ada di sekolah:
a. Modal/aset Manusia
1) Pengawas sekolah
Pengawas sekolah sebagai aset manusia
karena selalu memberikan motivasi, melakukan refleksi, Berdiskusi terkait
dengan hasil refleksi, dan memonitoring Tindak Lanjut yang dilakukan Bersama.
Pengawas sekolah berfungsi sebagai kontroling agar sekolah mampu mengembangkan
diri menjadi sekolah yang berkualitas. Peran pengawas sekolah sangat mendukung
dalam pengembangan sekolah karena beliau punya tugas supervise dan memberi
umpan balik dalam pengelolaan sumberdaya sekolah.
2)
Kepala Sekolah
Tugas kepala sekolah sebagai Fasilitator,
memberi dukungan penuh, dan sebagai motivator dalam mengembangkan semua
komponen yang ada di sekolah agar bersinergi sehingga saling berinteraksi dan
berkolaborasi Bersama semua warga sekolah dalam mewujudkan visi misi yang
berpihak pada murid.
3). Guru
Guru
100 % berijazah S-1, 90 % bersertifikat pendidik, memiliki keperpihakan pada
murid, dan selalu update pengetahuan
melalui pelatihan. Guru yang mempunyai Pendidikan Pasaca Sarjana berjumlah 15
orang sehingga merupakan asset sekolah yang bisa dikelola dan dikembangkan.
4)
Tenaga Non Kependidikan
Tenaga non kependidikan memberi
pelayanan dalam hal administrasi baik siswa maupun guru , apabila semua
pelayanan tertib administrasi semua kegiatan sekolah akan berjalan dengan
lancar dan kualitas sekolah akan bisa terwujud. Tenaga kependidikan yang
berijazah Sarjana berjumlah 7 orang. Sehingga merupakan asset sekolah yang
mendukung dalam pelayanan admisistrasi sekolah yang berkualitas
5)
Orang tua
Orang tua Apresiatif dan inisiatif kolaborasi dengan pihak sekolah, dan
Mendukung dan memfasilitasi kebutuhan murid. Orang tua murid terbentuk
dalam sebuah paguyuban kelas yang sangat mendukung program sekolah dalam
peningkatan mutu sekolah, banya memberikan kontribusi baik berupa dana, pemikiran
dan partisipasi aktif dalam mendukung semua kegiatan sekolah.
6)
Komite
Komite selalu Apresiatif dan inisiatif kolaborasi dengan pihak sekolah, mendukung
dan membentuk paguyupan orang tua serta aktif berperan dalam menjalin hubungan
dengan pihak luar dan instansi setempat sehingga membantu dalam pengembangan
sekolah dan meningkatkan kualitas pembelajaran
7)
Murid
Murid berjumlah 967 terdiri dari 29 rombel yang merupakan asset sekolah yang sangat
potensial untuk dikembangkan, mulai bakat, minat dan prestasi yang dimiliki
dapat dikembangkan menjadi asset sekolah dalam meningkatkan kualitas dan
prerstasi sekolah dalam mewujudkan profil pelajar Pancasila.
b. Modal Sosial
Dalam mendukung potensi, Kesehatan, dan
wawasan siswa ,guru memaksimalkan aset berupa Paguyupan orang tua, kerjasama
dengan Koramil, Puskesmas, Kepolisian, Organisasi Keagamaan, dinas lingkungan
hidup, pemerintah daerah, petro kimia dan masyarakat sekitar
c. Modal Fisik
Berikut modal fisik yang memfasilitasi
kebutuhan siswa berupa Ruang Kelas, Lab IPA, Ruang Guru, Kantin ,Ruang Kepala
sekolah, Aula, Ruang TU, Tempat parkir, Ruang OSIS, Pos Satpam, Ruang Pramuka,
UKS, Ruang Musik, Toilet, Ruang BK, Masjid, Lab TIK, dan Perpustakaan, sarana
sanitasi drainase, sarana GREEN HOUSE, TOGA, IPAL, Bank sampah, tempat sampah
terpilah, Galeri, ruang karawitan , lapangan volley,basket dan tenis, kolam
lele.
d. Modal Lingkungan/alam
Modal lingkungan alam yang dapat
digunakan sebagai salah satu sumber belajar murid antara lain Kebun Toga, Green
House, Taman, Wisata Lingkungan, dan Kebun Lidah buaya dan hutan sekolah,
gazebo, kolam lele dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar
e. Modal Finansial
Modal Finansial diantaranya berasal dari
Dana Bos, Dana Sosial, Dana Insidental, dan Dana Wirausaha
f. Modal Politik
Modal politik diantaranya dari Puskesmas, Kepolisian, Koramil, Organisasi Keagamaan, Ruang Guru, dan Lembaga Pendidikan setingkat diatasnya, dinas lingkungan hidup dalam kegiatan adiwiyata, kecamatan Babat yang merupakan instansi terdekat serta kepala desa Laosan dan bedahan dan alumni yang telah berhasil dalam berbagai bidang.
g. Modal Agama dan Budaya
Menjalin Kerjasama dengan pondok langitan
untuk program tahfidz dengan setiap bulan mengadakan khotmil qur’an di masjid.
Memberi kesempatan kepada siswa non muslim mengembangkan diri di bidang
keagamaan. Mengembangkan budaya daerah seni hadroh pada kegiatan ekstra.
Dengan dukungan 7 aset , menjadikan pembelajaran murid berkualitas dan berkelanjutan
3. Memberikan beberapa
contoh hubungan antar materi
Berikan beberapa contoh bagaimana materi
ini juga berhubungan dengan materi lain yang Anda dapatkan sebelumnya selama
mengikuti proses Pelatihan Guru Penggerak ?
a. Filosofi Pemikiran Ki Hadjar Dewantara
Ki Hadjar menjelaskan bahwa tujuan
pendidikan yaitu: “menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka
dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai
manusia maupun sebagai anggota masyarakat.
Oleh sebab itu, pendidik itu hanya dapat
menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar
dapat memperbaiki lakunya (bukan dasarnya) hidup dan tumbuhnya kekuatan kodrat
anak
Dalam menuntun laku dan pertumbuhan
kodrat anak,sebagai pemimpin pembelajaran dalam pengelolaan sumber daya,
pendidik harus mengelola sumber daya yang ada secara maksimal, mulai dari modal
manusia, modal sosial, modal fisik, modal finansial, modal lingkungan, politik,
dan modal agama dan budaya, dengan berbagai modal/aset tersebut diharapkan
murid tumbuh maksimal sesuai dengan kodratnya
b. Profil Pelajar Pancasila
Pada intinya pengelolaan sumberdaya yang
ada di sekolah berujung pada pembentukan karakter profil pelajar Pancasila.
Peran pendidik sangat diperlukan dalam pembentukan karakter tersebut karena
pendidik terjun langsung dalam berinteraksi dengan siswa tetapi semua juga
tidak telepasa dari peran semua warga sekolah. Dalam mewujudkan profil pelajar Pancasila yang 1) Beriman, bertakwa kepada
Tuhan yang Maha Esa dan berakhlak mulia; 2) Mandiri; 3) Bergotong-royong; 4)
Berkebinekaan global; 5) Bernalar kritis; 6) Kreatif
Pendidik sebagai pemimpin pembelajaran dalam mewujudkan profil pelajar pendidik
menggunakan 7 aset sumber daya
c. Nilai dan Peran Guru Penggerak
Semua nilai guru penggerak merupakan
salah satu bekal dalam mengelola asset dan kekuatan sekolah. 5 (lima) nilai
guru penggerak yakni berpihak pada murid, mandiri, kolaboratif, reflektif dan
inovatif. Sedangkan Peran guru penggerak ada lima yakni: menjadi pemimpin pembelajaran,
menggerakkan komunitas praktisi, mendorong kolaborasi antar guru, menjadi coach
bagi guru lain, dan mewujudkan kepemimpinan murid. Untuk mewujudkan nilai dan
peran guru penggerak perlu berfikir berbasis aset dan memanfaatkan sumber daya
yang ada
d. Pembelajaran Berdeferensiasi Dan KSE
pengelolaan asset sekolah sangat berkaitan
dengan pembelajaran diferensiasi dan pembelajaran social emosional. Dari keberagaman
murid mulai dari bakat,minat gaya belajar, kondisi social ekonomi, kesadaran
diri dan pengelolaan emosi merupakan asset yang perlu dikembangkan dengan
kondisi yang beragam. Keberagaman bis akita jadikan sebuah kekuatan yang bisa
dikelo dan dikembangkan menjadi hal yang positif sehingga semua bisa dimanfaatkan
secara optimal dalam mengembangkan sekolah dan kualitas murid
e. Coaching
Salah satu ketrampilan coach adalah
bersifat memberdayakan, semua warga sekolah bisa berperan sebagai coach dalam
pengelolaan sumber daya yang ada di sekolah. Guru bisa berperan sebagai coach
bagi murid dan rekan sejawat dalam mengembangkan diri. Kepala sekolah juga
dalam mengelola sumberdaya yang ada di sekolah juga harus mampu memberdayakan
semua warga sekolah baik itu lingkungan biotik dan abiotic.
f. Dilema etika
Dalam mengelola semua asset yang ada di
sekolah yang beragam tentunya banyak menghadapi hambatan dan tantangan, guru
juga dalam menghadapi murid yang beragam harus mampu mengambil keputusan dengan
bijak dengan menerapkan 9 langkah pengambilan keputusan dalam menyelesaikan
dilema etika dengan menggali sumber daya yang berperan. Kepala sekolah sangat
berperan dalam mengelola sumberdaya yang ada di sekolah dalam menghadapi segala
hambatan dan tantangan perlu menerapkan 9 langkah pengambilan keputusan dalam mengelola asset sekolah agar berfungsi
secara tepat dan optimal
4. Menceritakan
hubungan antara sebelum dan sesudah mengikuti pelatihan
Ceritakan pula bagaimana hubungan antara sebelum
dan sesudah Anda mengikuti pelatihan terkait modul ini, serta pemikiran apa
yang sudah berubah di diri anada setelah mengeikuti proses pembelajaran modul
ini !
a. Sebelum
Pada modul 3.2 saya memperoleh materi tentang
pengelolaan asset sekolah berbasis kekuatan yang pada sebelumnya saya belum
mengetahui semuanya sehingga dalam kegiatan saya sering berfokus pada
kekurangan/masalah, tanpa melihat potensi dan kekuatan yang mendukung, membuat
kegiatan saya dan komunitas menghasilkan kegiatan yang kurang maksimal dan
memerlukan waktu lama. Dalam menghadapi tantangan dan hambatan serta kekurangan
yang ada saya belum bisa memanfaatkan dan memaksimalkan segala kekurangan
dijadikan sebuah asset yang sangat menarik untuk dikelola dan dikembangkan.
b. Sesudah
Modul 3.2 mempelajari tentang pengelolaan asset yang ada di sekolah sehingga dengan ilmu yang saya dapat dari modul 3.2 saya bisa memanfaatkan segala kekurangan baik murid yang beragam , guru, dan semua factor biotik dan abiotic di sekolah bisa diambil sisi positifnya sehingga bisa dijadikan asset yang berbasis kekuatan untuk dikembangkan dengan optimal dalam mewujudkan murid yang merdeka dalam mewujudkan visi sekolah dan membentuk karakter siswa yang sesuai profil pelajar Pancasila.
DAFTAR PUSTAKA
Bank of I.D.E.A.S. (2019). Eight
characteristics of a healthy, vibrant, resilient, and enterprising community and local economy. (20).
https://bankofideas.com.au/handouts/ Cunningham, G. et.al. (2012).
Mobilizing Assets for Community-Driven
Development. Participant Manual. Coady International Institute. Cooperrider,
D.L., & Whitney, D.K. (2005). Appreciative Inquiry: A positive revolution
in change.
Berret-Kohler Publishers. Cooperrider,
D.L., Whitney, D.K., & J.Stavros (2008). Appreciative Inquiry handbook for
Leaders of Change. Beret-Koehler Publishers. Green, G.P., & Haines, A.
(2016).
Asset Building and Community Development.
Sage Publications International Educational and Professional. Green, G.P.,
& Goetting, A. (2010).
Mobilizing Communities: Asset Building as
a Community Development Strategy. Philadelphia: Temple University Press.
Kretzmann, J. P. (2010).
Asset-based strategies for building
resilient communities. In J. W. Reich, A. Zautra & J. S. Hall (Eds.),
Handbook of adult resilience. New York: Guilford Press.
https://www.buanis.com/koneksi-antar-materi-pemimpin-dalam-pengelolaan-sumber-daya
29 Mei 2022
Komentar
Posting Komentar