JURNAL REFLEKSI MODUL 3.2 PEMIMPIN DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA DENGAN MODEL ROUND ROBIN
JURNAL REFLEKSI MODUL 3.2 PEMIMPIN
DALAM
PENGELOLAAN SUMBER DAYA
DENGAN MODEL ROUND ROBIN
Alhamdulillah modul 3.2 tentang pemimpin dalam pengelolaan sumber daya
telah diselesaikan dengan lancar dalam melaksanakan pembelajaran pada modul
ini banyak cerita yang menarik dan menyenangkan yang akan dituangkan dalam
jurnal refleksi yang akan saya tulis dalam sebuah artikel dan menyajikan semua
aktivitas yang saya lakukan mulai dari menyelesaikan tugas,
berkolaborasi dengan rekan sejawat, pengajar praktik dan fasilitator dan
instruktur.
Pembaca
yang budiman, menuliskan jurnal refleksi dwi mingguan merupakan salah satu kewajiban
rutin yang harus dilaksanakan oleh seorang calon guru penggerak. Dengan
melakukan refleksi ini diharapkan seorang calon guru penggerak senantiasa
belajar serta belajar menilai diri agar dapat meningkatkan kemampuan dirinya di
masa depan. Jurnal refleksi dipandang sebagai salah satu elemen kunci dalam
pengembangan keprofesian karena dapat mendorong guru untuk mengaitkan teori dan
praktik serta menumbuhkan ketrampilan dalam mengevaluasi sebuah topik secara
kritis.
Dalam menyajikan jurnal refleksi alur belajar yang dijalani sama dengan pada modul sebelumnya, terdiri dari:
1. Mulai dari diri
Pada awal pembelajaran daring yang dilakukan adalah eksplorasi konsep mulai dari diri pada tanggal 26 Oktober 2022. Pada sesi ini, diminta untuk menjawab beberapa pertanyaan yang bertujuan untuk mengaktifkan ulang pengetahuan awal tentang ekosistem sekolah dan peran pemimpin dalam pengelolaan sumber daya sekolah.
2. Eksplorasi konsep
Pada tahap ini kegiatan dilakukan tanggal 27 Oktober 2022 yaitu Eksplorasi Konsep Mandiri. Pada sesi pembelajaran kali ini, melakukan eksplorasi mandiri dengan menelaah konsep dasar tentang sekolah sebagai ekosistem, Pendekatan Berbasis Kekurangan dan Pendekatan Berbasis Aset, Sejarah Singkat Pendekatan Asset-Based Community Development, dan aset-aset dalam sebuah komunitas. Aktivitas setelah membaca mandiri dilanjutkan dengan berdiskusi bersama dengan CGP lainnya pada Forum Diskusi. Sebelum melakukan telaah materi, saya mempelajari terlebih dahulu pertanyaan pemantik .dengan menjawab pertanyaan yang ada di LMS serta saling menanggapi pendapat rekan CGP yang lain.
3. Ruang kolaborasi
Kegiatan
ini dilakukan pada tanggal 28 Oktober 2022 dimana masing-masing CGP bersama
pengajar praktik Ibu Nailatul Mufidah dan Ibu Puji Rahayu dan fasilitator Bpk Parjiyo melakukan refleksi tentang
pemahaman modul 3.2. Kemudian membentuk kelompok yang terdiri dari 3 kelompok CGP mengidentifikasi berbagai
sumber daya di daerah untuk sekolahnya dan strategi pemanfaatannya secara
efektif. Setiap kelompok memilih satu
jenis sumber daya yang akan didiskusikan dari lima sumber daya yang ada, dan
hasilnya dipresentasikan dalam galeri virtual dan akan mendapatkan umpan balik
dari peserta lain.
Dokumentasi VICON
ruang kolaborasi :
https://nurkhotimah-smpn1babat.blogspot.com/2022/10/demonstrasi-kontekstual-modul-32_27.html
5. Elaborasi pemahaman
Tahap
ini dilakukan pada tanggal 1 November 2022
berdiskusi dengan instruktur Ibu Dr Siti
Suharsih dimana CGP mendemontrasikan pemahamannya secara lebih mendalam
mengenai konsep-konsep inti dalam modul pengelolaan sumber daya . Menuliskan
pertanyaan-pertanyaan untuk mengelaborasi pemahaman CGP tentang konsep yang
belum dipahami, hal-hal yang menarik atau tak terduga, dan
pertanyaan-pertanyaan lanjutan melalui tautan di LM S.
6. Koneksi antar materi
Pada
tahap ini dilakukan tanggal 24 Oktober 2022 dimana CGP Membuat kesimpulan
(sintesis) dari pengetahuan modul-modul sebelumnya dan keterkaitan dengan modul
pemimpin pembelajaran dalam pengelolaan sumber daya. Link tugas koneksi antar
materi dibuat dalam artikel blok dengan link sebagai berikut:
https://nurkhotimah-smpn1babat.blogspot.com/2022/11/koneksi-antar-materi-modul-32-pemimpin.html
7. Aksi Nyata
Pada
tahap ini CGP menyampaikan dan membagikan pengetahuan dan praktik dalam
memetakkan 7 aset di sekolah. Aksi nyata yang saya lakukan dengan menerapkan
pengelolaan sumberdaya yang ada di sekolah dengan berkolaborasi dan melibatkan
semua unsur komunitas yang ada di sekolah baik unsur biotik maupun abiotik. Link blog aksi nyata sebagai berikut : https://nurkhotimah-smpn1babat.blogspot.com/2022/11/aksi-nyata-modul-32-pemimpin-dalam.html
Penulis akan menyusun jurnal dengan menggunakan model ROUND ROBIN. Berikut Deskripsi jurnal refleksi modul 3.2
1. Apa hal yang paling anda kuasai setelah pembelajaran hari ini?mengapa anda merasa hal tersebut bisa membuat anda sangat menguasainya?
Pada
minggu ini saya belajar modul 3.2 yaitu pemimpin dalam pengelolaan sumber
daya,tepatnya pada hari selasa 01 maret 2022 melakukan ruang kolaborasi-forum
kelompok disini kami bekerjasama mengidentifikasi berbagai sumber daya di
daerah untuk sekolah serta strategi pemanfaatannya secara efektif, dilanjutkan
dengan Refleksi terbimbing .hal yang paling saya kuasai setelah pembelajaran pada
modul ini yaitu saya dapat
mengidentifikasi 7 Aset sekolah
Pengelolaan sumber daya yang tepat dan maksimal
akan membantu proses pembelajaran yang optimal dan berkualitas dengan
memanfaatkan 7 sumber daya yang ada di sekolah:
1)
Pengawas sekolah
Pengawas
sekolah sebagai aset manusia karena selalu memberikan motivasi, melakukan
refleksi, Berdiskusi terkait dengan hasil refleksi, dan memonitoring
Tindak Lanjut yang dilakukan Bersama. Pengawas sekolah berfungsi sebagai
kontroling agar sekolah mampu mengembangkan diri menjadi sekolah yang
berkualitas. Peran pengawas sekolah sangat mendukung dalam pengembangan sekolah
karena beliau punya tugas supervise dan memberi umpan balik dalam pengelolaan
sumberdaya sekolah.
2) Kepala Sekolah
Tugas
kepala sekolah sebagai Fasilitator, memberi dukungan penuh, dan sebagai motivator
dalam mengembangkan semua komponen yang ada di sekolah agar bersinergi sehingga
saling berinteraksi dan berkolaborasi Bersama semua warga sekolah dalam
mewujudkan visi misi yang berpihak pada murid.
3).
Guru
Guru 100 % berijazah
S-1, 90 % bersertifikat pendidik, memiliki keperpihakan pada murid, dan selalu update pengetahuan melalui pelatihan.
Guru yang mempunyai Pendidikan Pasaca Sarjana berjumlah 15 orang sehingga
merupakan asset sekolah yang bisa dikelola dan dikembangkan.
4) Tenaga Non
Kependidikan
Tenaga non kependidikan memberi
pelayanan dalam hal administrasi baik siswa maupun guru , apabila semua
pelayanan tertib administrasi semua kegiatan sekolah akan berjalan dengan
lancar dan kualitas sekolah akan bisa terwujud. Tenaga kependidikan yang
berijazah Sarjana berjumlah 7 orang. Sehingga merupakan asset sekolah yang
mendukung dalam pelayanan admisistrasi sekolah yang berkualitas
5) Orang tua
Orang tua Apresiatif dan inisiatif kolaborasi dengan pihak sekolah, dan
Mendukung dan memfasilitasi kebutuhan murid. Orang tua murid terbentuk
dalam sebuah paguyuban kelas yang sangat mendukung program sekolah dalam
peningkatan mutu sekolah, banya memberikan kontribusi baik berupa dana,
pemikiran dan partisipasi aktif dalam mendukung semua kegiatan sekolah.
6) Komite
Komite selalu Apresiatif dan inisiatif kolaborasi dengan pihak sekolah, mendukung
dan membentuk paguyupan orang tua serta aktif berperan dalam menjalin hubungan
dengan pihak luar dan instant setempat sehingga membantu dalam pengembangan
sekolah dan meningkatkan kualitas pembelajaran
7) Murid
Murid berjumlah 967 terdiri dari 29 rombel yang merupakan asset sekolah yang
sangat potensial untuk dikembangkan, mulai bakat, minat dan prestasi yang
dimiliki dapat dikembangkan menjadi asset sekolah dalam meningkatkan kualitas dan
prerstasi sekolah dalam mewujudkan profil pelajar Pancasila.
b.
Modal Sosial
c.
Modal Fisik
d. Modal Lingkungan/alam
Modal lingkungan alam yang dapat
digunakan sebagai salah satu sumber belajar murid antara lain Kebun Toga, Green
House, Taman, Wisata Lingkungan, dan Kebun Lidah buaya dan hutan sekolah,
gazebo, kolam lele dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar
e. Modal Finansial
Modal Finansial diantaranya berasal dari
Dana Bos, Dana Sosial, Dana Insidental, dan Dana Wirausaha
f. Modal Politik
Modal politik diantaranya dari Puskesmas,
Kepolisian, Koramil, Organisasi Keagamaan, Ruang Guru, dan Lembaga Pendidikan
setingkat diatasnya, dinas lingkungan hidup dalam kegiatan adiwiyata, kecamatan
Babat yang merupakan instansi terdekat serta kepala desa Laosan dan bedahan dan
alumni yang telah berhasil dalam berbagai bidang.
g. Modal Agama dan Budaya
Menjalin Kerjasama dengan pondok langitan
untuk program tahfidz dengan setiap bulan mengadakan khotmil qur’an di masjid.
Memberi kesempatan kepada siswa non muslim mengembangkan diri di bidang
keagamaan. Mengembangkan budaya daerah seni hadroh pada kegiatan ekstra.
Dengan
dukungan 7 aset , menjadikan pembelajaran murid berkualitas dan berkelanjutan
saya
merasa hal tersebut bisa membuat sangat menguasai karena dapat berdiskusi
bersama yang dilakukan secara virtual melalui link yang sudah ditautkan
di meeting ruang kolaborasi -forum kelompok yang dilanjutkan dengan
presentasi dan pemberian tanggapan dan tanya jawab sehingga awalnya
tidak faham menjadi faham kemudian dapat menguasainya.
2.a Apa hal yang belum anda kuasai setelah pembelajaran hari ini?
Ketika
menghadapi Membuat program dengan melihat semua kekurangan bisa dijadikan asset
kelebihan dengan strategi pemanfaatan semua aset daerah untuk sekolah secara
efektif ,yang akan saya lakukan adalah melihat potensi dan kebermanfaatannya. Membuat
strategi pemanfaatan yang lebih efektif, sesuai modal yang paling dominan dan
perlu perhatian. Sehingga, mudah menggerakkannya, sambil memikirkan strategi
lebih praktis lagi utnuk memajukan aset lainnya.
2b.
Apa yang akan anda lakukan untuk mengatasi hal tersebut?
Saya
akan melakukan kegiatan membaca literatur, bertanya dan diskusi dengan teman
CGP baik satu kelompok maupun kelompok lain menjalin hubungan derngan komite
masyarakat dan alumni serta dinas terkait agar mampu mengidentifikasi semua asset
sekolah secara tepat dan maksimal.
3. Apa hal yang masih membingungkan Anda dari pembelajaran hari ini?
Seorang pemimpin yang belum matang secara manajerial, emosional, serta spiritual akan tidak mulus ketika diminta mengelola berbasis aset. Latihan sangat diperlukan disini, bukan hanya pada tataran teori saja, karena jelas akan diuji pada lingkungan sebenarnya.
Memantapkan diri agar pantas menjadi pemimpin yang bisa membahagiakan bawahannya menjadi suatu keharusan sebelum menerima amanah sebagai peminpin sekolah. Kecerdasan yang sangat perlu lagi adalah kecerdasan mengatasi masalah, karena pasti banyak temuan yang bisa memancing terpelesetnya lidah kita kala berucap di depan anak buah, dan ini fatal sekali.
Demikanlah
jurnal pada modul 3.2 , semoga manfaat, terima kasih.
Komentar
Posting Komentar